Review Singkat Buku Tom Nichols Yang Berjudul Matinya Kepakaran


Selamat datang di blog saya! Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas buku yang telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pembaca dan pecinta pengetahuan, "Matinya Kepakaran" karya Tom Nichols. Buku ini merupakan sebuah karya yang merangkum perubahan penting yang terjadi dalam dunia kepakaran dan mengajukan pertanyaan yang menarik: Apakah kepakaran benar-benar mati? Dalam era informasi yang semakin terhubung, penulis membawa kita melintasi medan pertempuran yang terdiri dari pengetahuan, pemikiran kritis, dan perdebatan akademis yang semakin menantang. Mari kita berangkat dalam perjalanan penjelajahan intelektual ini dan menggali lebih dalam tentang apakah kepakaran benar-benar dalam masa depan yang suram.

Tom Nichols, dalam bukunya yang berjudul "The Death of Expertise," berpendapat bahwa kita saat ini menghadapi serangan terhadap keahlian. Dia mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan penurunan ini, termasuk munculnya internet, kurangnya kepercayaan pada institusi, dan kebangkitan populisme.

Menurut Nichols, internet memungkinkan akses mudah terhadap informasi, tetapi juga memungkinkan orang untuk memilih informasi yang sesuai dengan keyakinan mereka saat ini. Hal ini menyebabkan kurangnya keinginan untuk mendengarkan para ahli, meskipun mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas.

Selain itu, penurunan kepercayaan pada institusi juga berperan dalam penurunan keahlian. Di masa lalu, orang cenderung mempercayai para pakar karena mereka berasal dari institusi yang dianggap dapat dipercaya, seperti universitas atau lembaga pemerintah. Namun, kepercayaan pada institusi-institusi tersebut telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, sehingga juga menurunkan kepercayaan pada para ahli yang bekerja di dalamnya.

Munculnya populisme juga turut berkontribusi pada penurunan keahlian. Pemimpin populis sering mengandalkan emosi dan prasangka untuk mendapatkan dukungan, bukan alasan dan pengetahuan. Hal ini membuat sulit bagi para ahli untuk mendapatkan pengakuan, bahkan bisa mengakibatkan penolakan terhadap pandangan mereka.

Nichols menganggap penurunan keahlian sebagai masalah serius. Ia menyadari bahwa para ahli memiliki peran penting dalam masyarakat kita, dan kita perlu mengembalikan kepercayaan pada mereka. Untuk itu, ia menyarankan beberapa langkah, seperti melatih orang untuk mampu mengevaluasi informasi, mendorong orang untuk mendengarkan para ahli, dan mendukung lembaga yang menghasilkan para ahli.

"The Death of Expertise" adalah buku yang bermutu dan relevan dengan zaman sekarang. Nichols memberikan gambaran yang jelas dan padat tentang masalah penurunan keahlian, serta memberikan saran-saran bijak tentang bagaimana mengatasinya. Buku ini menjadi bacaan penting bagi siapa saja yang peduli dengan masa depan demokrasi kita.

Selayaknya seorang pakar nichols memiliki argumentasi yang baik dan padat, memberikan gambaran yang jelas tentang masalah penurunan keahlian serta menawarkan saran yang bijaksana untuk mengatasi masalah tersebut. Namun sangat disayangkan beberapa bukti yang disajikan bersifat anekdotal, nichols lebih memilih untuk menyajikan beberapa bukti yang bersifat anekdotal dan tidak memberikan hard data, dan juga buku ini tidak memberikan solusi komprehensif terhadap masalah penurunan keahlian.

Secara keseluruhan, "Matinya Kepakaran" adalah buku yang menggugah dan menantang kita untuk berpikir kritis tentang peran pengetahuan dan ahli di era digital. Tom Nichols, seorang profesor dan pakar hubungan internasional, menulis dengan gaya yang tegas, jelas, dan menarik. Ia mengajak kita untuk melihat bagaimana masyarakat modern menjadi semakin arogan, tidak peduli, dan bahkan menentang fakta dan ilmu pengetahuan yang telah mapan. Ia juga memberi contoh-contoh nyata dari dampak negatif dari matinya kepakaran, seperti kasus penyangkalan AIDS di Afrika Selatan, gerakan antivaksin, dan kepercayaan Bumi datar.

Buku ini bukan hanya sekadar kritik terhadap perilaku orang-orang yang merasa paling tahu segalanya dan menolak mendengarkan pendapat profesional dan para ahli yang kompeten di bidangnya. Buku ini juga memberi saran-saran untuk mengatasi masalah ini, seperti meningkatkan literasi informasi, menghormati perbedaan pendapat, dan mengakui kesalahan. Buku ini penting dibaca oleh siapa saja yang peduli dengan perkembangan pengetahuan dan demokrasi di era digital.

Saya merekomendasikan buku ini bagi mereka yang ingin memahami fenomena matinya kepakaran dan dampaknya bagi masyarakat. Buku ini juga cocok bagi mereka yang ingin belajar cara berpikir kritis dan berdiskusi secara sehat dengan orang lain.


Sumber referensi:


Source: Conversation with Bing, 6/3/2023

(1) REVIEW BUKU: Matinya Kepakaran, Cermin Perilaku Kita di Dunia Maya. https://www.gramedia.com/blog/review-buku-matinya-kepakaran-tom-nicholscermin-perilaku-kita-di-dunia-maya/.

(2) Matinya kepakaran = the death of expertise - Perpusnas RI. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1191860.

(3) Matinya Kepakaran - yusrintosepu.wixsite.com. https://yusrintosepu.wixsite.com/yoes/post/matinya-kepakaran.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengambil Inspirasi dari Kisah Marie Curie dan Pierre Curie

Gambar
Cinta bukan hanya tentang perasaan yang menyenangkan. Terkadang, itu adalah tentang tumbuh bersama, tentang bagaimana dua orang bisa saling memotivasi untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Kisah cinta antara Marie Curie dan Pierre Curie adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana cinta dapat menjadi dorongan yang kuat dalam pencapaian ilmiah dan perkembangan pribadi. Marie Skłodowska, seorang wanita muda dari Polandia, datang ke Paris dengan impian besar di bidang sains. Di sana, ia bertemu dengan Pierre Curie, seorang fisikawan yang juga memiliki minat yang kuat dalam penemuan. Mereka berdua memiliki cinta yang sama terhadap ilmu pengetahuan, dan dari situlah hubungan cinta mereka mulai berkembang. Pierre, terpesona oleh kecerdasan dan komitmen Marie, tidak hanya menjadi pasangannya dalam pernikahan, tetapi juga mitra kerja yang setia. Bersama-sama, mereka melakukan penelitian dan menemukan dua unsur radioaktif baru: polonium dan radium. Temuan ini tidak hanya mengubah ...
Baca selengkapnya

Anarkisme di Abad 21: Konsep, Kontroversi, dan Tantangan

Gambar
Anarkisme adalah filosofi politik yang mengadvokasi penghapusan semua bentuk hierarki, termasuk negara, kapitalisme, dan kelas sosial. Kaum anarkis percaya bahwa institusi-institusi ini secara inheren bersifat menindas dan masyarakat yang benar-benar bebas hanya dapat dicapai tanpa institusi-institusi tersebut. Konsep anarkisme telah ada selama berabad-abad, tetapi mendapat perhatian baru di abad ke-21. Hal ini sebagian disebabkan oleh persepsi kegagalan kekuasaan negara untuk memecahkan masalah sosial yang mendesak, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan kerusakan lingkungan. Kaum anarkis berpendapat bahwa masalah-masalah ini melekat pada sistem negara, dan hanya dengan menghapuskan negara kita dapat menciptakan masyarakat yang benar-benar adil dan berkelanjutan. Namun, pandangan anarkisme tidak diterima secara universal dan memiliki kontroversi yang melekat di dalamnya. Ada banyak kritik terhadap anarkisme yang menyatakan bahwa ideologi ini tidak realistis dan utopis, dan a...
Baca selengkapnya

MASA YANG PALING BERAT BUKAN MASA KULIAH ATAUPUN BEKERJA TAPI MASA TRANSISI

     Hi, Tuan dan nyonya sekalian selamat membaca kembali tulisan saya yang berantakan :), nah kita semua sepertinya sepakat untuk menjatuhkan penghargaan terhadap masa atau waktu yang paling menyenangkan adalah pada saat masa sekolah menengah atas atau pada saat remaja. Sulit untuk tidak menyebut masa ini dengan masa paling bahagia bagaimana tidak, saat saat remaja kita sangatlah bebas dari segala tekanan yang ada dan masih diselimuti kegembiraan bersama teman. Namun setelah masa sma kita akan menghadapi masa yang sulit yaitu “Masa Transisi” yakni pada saat waktu peralihan dan adaptasi menuju dunia perkuliahan ataupun dunia kerja.             Masa transisi merupakan masa peralihan dari tempat, waktu, ataupun keadaan contohnya adalah pada saat kita beranjak dari bangku sma menuju dunia perkuliahan atau pekerjaan. Nah dimasa atau waktu saat transisi kita biasanya mengalami culture shock atau kegelisahan dan perasaan ...
Baca selengkapnya