MASA YANG PALING BERAT BUKAN MASA KULIAH ATAUPUN BEKERJA TAPI MASA TRANSISI
Hi, Tuan dan nyonya sekalian selamat membaca kembali tulisan saya yang berantakan :), nah kita semua sepertinya sepakat untuk menjatuhkan penghargaan terhadap masa atau waktu yang paling menyenangkan adalah pada saat masa sekolah menengah atas atau pada saat remaja. Sulit untuk tidak menyebut masa ini dengan masa paling bahagia bagaimana tidak, saat saat remaja kita sangatlah bebas dari segala tekanan yang ada dan masih diselimuti kegembiraan bersama teman. Namun setelah masa sma kita akan menghadapi masa yang sulit yaitu “Masa Transisi” yakni pada saat waktu peralihan dan adaptasi menuju dunia perkuliahan ataupun dunia kerja.
Masa transisi merupakan masa peralihan dari tempat,
waktu, ataupun keadaan contohnya adalah pada saat kita beranjak dari bangku sma
menuju dunia perkuliahan atau pekerjaan. Nah dimasa atau waktu saat transisi
kita biasanya mengalami culture shock atau
kegelisahan dan perasaan ketika seseorang tinggal dalam kebudayaan, kebiasaan,
dan tekanan yang berlainan. Misalnya pada saat sekolah di sma kita biasa
belajar langsung dari guru dan guru menjelaskan secara pasti akan tetapi pada
saat dunia perkuliahan dosen hanya menjelaskan sekitar 40% dan kita perlu
mencari 60% lagi untuk mencapai predikat menguasai. Tentu kita perlu
beradaptasi dengan hal itu, namun tidak hanya masalah adaptasi kita juga akan
menghadapi masalah-masalah lain diantaranya :
1. Mencari dan bertemu dengan teman-teman baru.
Nah, kesulitan yang pertama akan kalian hadapi adalah mencari teman yang satu frequensi atau bisa disebut teman yang ideal untuk diri tuan dan nyonya sekalian. Pada masa transisi kita dipaksa untuk melepas teman yang tidak berada dalam satu tempat (kampus/kantor) hal ini tentunya sangat menyulitkan karena kita dipaksa untuk melepas teman yang sudah bersama-sama pada masa sma.
2.
Menghadapi kasus-kasus baru..
Seperti yang saya
sebutkan sebelumnya bahwa dimasa transisi ini diperlukan adaptasi agar kita
cepat merasa nyaman, karena jika tidak kita akan kalah atau menyerah dalam
situasi ini dan berdampak pada diri kita sendiri seperti keluar dari pekerjaan,
tugas kuliah yang berantakan dan lain lain.
3.
Membentuk kebiasaan baru.
Philippa lally
seorang peneliti psikolog kesehatan dari University Collage London, dalam
sebuah penelitian yang meneliti kebiasaan 96 orang selama 12 minggu dan
melaporkan setiap hari tentang apakah mereka melakukan perilaku dan seberapa
otomatis perilaku itu dirasakan, dalam penelitian ini orang-orang yang menjadi
objek memilih kebiasaan-kebiasaan sederhana seperti berlari 15 menit sehari,
minum 2 liter air putih, dan lain lain. Hasilnya adalah rata-rata dibutuhkan
lebih dari 2 bulan sebelum perilaku itu menjadi otomatis. Jika kita menghadapi kasus-kasus
baru tentunya harus mempersiapkan kebiasaan baru juga dan ini merupakan hal
yang paling sulit diantara yang lainnya oleh karena itu persiapkan diri tuan
dan nyonya sekalian.
Sebagai orang yang
pernah berpindah kampus lebih dari 3 kali dan pernah melakukan internship
maupun pekerjaan saya merasa sedikit paham tentang apa kesulitan-kesulitan yang
dihadapi pada masa transisi ini. Kesulitan kesulitan diatas merupakan sedikit
dari banyak kesulitan yang akan tuan dan nyonya hadapi di masa transisi. Jika kita
tadi membicarakan tentang kesulitan akan lebih baik pada saat ini pun kita
membicarakan tentang solusi atau hal yang perlu dipersiapkan. Ada banyak sekali
hal yang perlu dipersiapkan akan tetapi saya akan menjabarkan hal hal yang
menurut saya penting dan mungkin bisa bermanfaat untuk tuan dan nyonya
sekalian.
1.
Manajemen Waktu.
Ini merupakan hal
yang paling penting selain adaptasi, pada masa-masa kuliah dan kerja kalian
akan dipaksa untuk terbiasa berada dibawah tekanan mulai dari tugas yang
menummpuk, deadline kantor, dan mungkin jika kalian bekerja sebagai marketing
kalian perlu untuk mengejar target dan melakukan closing sesuai yang diminta
perusahaan. Oleh karena itu tuan dan nyonya harus memiliki manajemen waktu yang
baik agar semua tugas tuan dan nyonya dapat selesai tanpa ada masalah.
2.
Mencari teman.
Tidak bisa dipungkiri bahwa
manusia merupakan makhluk yang bergantung pada orang lain. Apalagi pada saat
masa-masa awal perkuliahan ataupun pekerjaan kalian mungkin memerlukan teman
untuk menjadi mentor, atau pengingat karena kita perlu membangun kebiasaan baru
dan memiliki teman yang banyak merupakan salah satu solusi atau bantuan untuk
membentuk kebiasaan baru.
Masa transisi merenggut banyak energi jika tak bisa
adaptasi mungkin kalian akan lelah dengan situasi, saya berharap tuan dan
nyonya dapat melewati masa transisi ini. Seperti biasa jangan hanya membaca
tapi praktekan pada kehidupan nyata terimakasih tuan dan nyonya saya pamit
undur diri. Sampai jumpa ditulisan berikutnya.
Luar Biasa!
BalasHapushi mang!! di komen juga akhirnya:)) mohon bimbingannya yaa
Hapus